- Puisi
Tentang Seorang Hawa
Setetes surga di pelupuk seorang Hawa,
di selimuti balutan suci Jingga, senyum-senyum sengsara
Lalu dia terdiam menunggu tanya
Menunggu sengsara datang menjelma
Ini tentang seorang Hawa,
tentang rindu yang disampaikannya
tentang luka penantian, tentang duka dalam kehinaan
Aku tidak 'kan datang, tidak sekarang atau nanti
tidak sebelum rindu menjadi-jadi
Dipelupuk mata seorang Hawa,
sengsaraku menjelma menjadi Cinta
sayang bukan Cinta seperti raga merindukan surga
Rasaku tersirat fana. Sementara dan Hampa
Ini tentang seorang Hawa
dengan cahaya-cahaya sengsara
yang mencinta, dan kucinta
Yan Simba Patria
Berarti
Semesta terlalu pahit untuk sakit,
bukan tak berani untuk bangkit
Hidup memang singkat, selalu sesaat dan tamat
Kenapa bersedih?
bukankah setiap terbit pasti terbenam,
dan setiap yang pergi pernah datang
Jangan tatap aku dengan muram,
beri aku senyuman
aku hanya akan pergi untuk menanti,
terbenam layu dan mati
Semoga berarti
Yan Simba Patria
Dalam Gelap
Aku berjalan, ditemanai gerimis-gerimis nikmat
memaksaku mencari bidadari yang terjerat dalam gelap
malam ini begitu sempurna,
untuk cinta, dan
untuk kembali tiada
Terakhir menoleh, hanya kabut putih tersenyum sendiri
melihatku mulai rapuh dan mati
malam ini begitu sepi,
begitu indah untuk pergi
terlalu indah untuk sendiri
Aku berjalan, melangkah menuju pekat
menuju sepi dan sempurna,
Akhirnya ku mengerti apa yang datang, dan apa yang hilang
Itulah Engkau, bidadari yang terjerat dalam gelap
datanglah untukku saja,
hilanglah untuk tiada
Yan Simba Patria
Fana
Aku terasing, ditemani senja kuning di langit barat
Sendiri menemani hati yang kian sarat
Hidup bukan tuk redup, layu dan haru
tapi mulai seperti itu
Aku terbuai dengan nyanyian sesat alam fana,
yang semakin dalam masuk ke Jiwa
Selamatkan aku,
Pergi ke sisi-Mu
Sendiri menemani hati yang kian sarat
Hidup bukan tuk redup, layu dan haru
tapi mulai seperti itu
Aku terbuai dengan nyanyian sesat alam fana,
yang semakin dalam masuk ke Jiwa
Selamatkan aku,
Pergi ke sisi-Mu
Yan Simba Patria
Tidak ada komentar:
Posting Komentar